Pangeran Philip: Kehidupan Pria Di Balik Tahta Kerajaan

by Jhon Lennon 56 views

Guys, kalau ngomongin Kerajaan Inggris, pasti nggak lepas dari sosok Ratu Elizabeth II, kan? Tapi, ada satu lagi nih yang nggak kalah penting, yaitu Pangeran Philip, Sang Duke of Edinburgh. Beliau ini adalah suami Ratu Elizabeth II selama lebih dari 70 tahun, menjadikannya pasangan monarki terlama dalam sejarah Inggris. Keren banget, kan? Nah, kali ini kita bakal ngobrolin lebih dalam tentang kehidupan Pangeran Philip, mulai dari masa kecilnya yang penuh lika-liku, perjalanan cintanya yang romantis dengan Ratu, sampai peran pentingnya dalam Kerajaan. Siap-siap ya, ini bakal jadi cerita yang menarik banget!

Masa Kecil Pangeran Philip: Dari Pengasingan ke Pendidikan

Cerita Pangeran Philip ini dimulai di pulau Corfu, Yunani, pada 10 Juni 1921. Beliau lahir sebagai pangeran Yunani dan Denmark, dengan nama lengkap Philipos. Tapi, hidupnya nggak langsung mewah, lho. Baru beberapa bulan lahir, keluarga kerajaan Yunani digulingkan, dan keluarganya terpaksa mengungsi ke Paris, Prancis. Bayangin aja, masih bayi udah harus pindah-pindah negara. Tragis, kan? Setelah itu, ayahnya, Pangeran Andrew, terlibat skandal, dan ibunya, Putri Alice, didiagnosis skizofrenia dan harus masuk rumah sakit jiwa. Wah, masa kecilnya penuh cobaan banget, ya.

Karena situasi keluarganya yang rumit, Philip kecil akhirnya dibawa ke Inggris dan diasuh oleh pihak keluarga ibunya. Beliau tinggal di Kensington Palace, London, dan bersekolah di Cheam School, lalu dilanjutkan ke Gordonstoun School di Skotlandia. Di Gordonstoun inilah, Philip kecil mulai menunjukkan bakatnya. Beliau jago di bidang olahraga, pintar dalam akademik, dan punya jiwa kepemimpinan yang kuat. Konon katanya, sekolah ini punya metode pendidikan yang menekankan kemandirian dan karakter, cocok banget buat Philip yang harus belajar mandiri sejak dini. Salut banget sama ketangguhan beliau.

Setelah lulus dari Gordonstoun, Philip melanjutkan pendidikannya ke Royal Naval College di Dartmouth. Di sinilah takdir membawanya bertemu dengan cinta sejatinya, Putri Elizabeth. Awalnya, mereka bertemu saat Elizabeth masih berusia 13 tahun. Tapi, ada satu momen yang bikin Elizabeth terpesona sama Philip muda. Konon katanya, Philip ini ganteng, pintar, dan punya aura yang menawan. Wow, siapa sih yang nggak klepek-klepek? Sejak saat itu, mereka mulai saling berkirim surat dan akhirnya jatuh cinta.

Cinta Pangeran Philip dan Ratu Elizabeth II: Dari Surat Cinta Hingga Pernikahan

Perjalanan cinta Pangeran Philip dan Ratu Elizabeth II ini benar-benar kayak di film-film romantis, guys. Setelah pertemuan pertama mereka di Dartmouth, hubungan mereka semakin dekat. Meski terpisah jarak dan terhalang oleh Perang Dunia II, mereka terus berkomunikasi lewat surat. Bayangin aja, di tengah gejolak perang, mereka masih sempat saling kirim surat cinta. Sweet banget, kan? Philip yang saat itu bertugas di Angkatan Laut, sering banget ngirimin surat ke Elizabeth di Inggris.

Elizabeth, yang saat itu masih seorang putri muda, benar-benar jatuh hati sama Philip. Beliau sering cerita ke teman-temannya tentang Philip dan sangat merindukannya. Perasaan cinta mereka semakin kuat seiring waktu. Akhirnya, pada tahun 1947, Pangeran Philip secara resmi melamar Putri Elizabeth. Yes, momen yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba!

Sebelum menikah, Philip harus melakukan beberapa penyesuaian besar. Beliau melepaskan gelar Pangeran Yunani dan Denmark-nya, menjadi warga negara Inggris naturalisasi, dan mengubah namanya menjadi Philip Mountbatten. Tujuannya? Agar bisa menikahi Elizabeth yang akan menjadi Ratu Inggris. Romantis banget kan pengorbanannya? Philip benar-benar membuktikan cintanya.

Pada tanggal 20 November 1947, Pangeran Philip dan Putri Elizabeth menikah di Westminster Abbey. Pernikahan mereka jadi salah satu peristiwa paling bersejarah di Inggris. Banyak banget orang yang nonton dan merayakannya. Elizabeth terlihat stunning dengan gaun pengantinnya, dan Philip gagah dengan seragam militernya. Mereka terlihat sangat serasi, pasangan yang benar-benar dibuat untuk satu sama lain.

Setelah menikah, mereka mulai membangun keluarga. Elizabeth melahirkan empat anak: Pangeran Charles (sekarang Raja Charles III), Putri Anne, Pangeran Andrew, dan Pangeran Edward. Philip selalu jadi pendukung setia Elizabeth, baik dalam kehidupan pribadi maupun tugas-tugas kerajaan. Beliau selalu ada di sampingnya, memberikan dukungan moral dan cinta. Couple goals banget deh pokoknya!

Peran Pangeran Philip Sebagai Suami Ratu dan Bapak Kerajaan

Nah, setelah Elizabeth naik tahta pada tahun 1952 menggantikan ayahnya, Raja George VI, Pangeran Philip resmi menjadi Pangeran Permaisuri. Tapi, perlu diingat, gelar 'Pangeran Permaisuri' itu nggak sama dengan 'Raja'. Philip nggak punya kekuasaan politik, tapi perannya dalam mendukung Ratu Elizabeth II sangatlah krusial. Beliau adalah tangan kanan Ratu, penasihat terdekat, dan sumber kekuatan di balik layar.

Selama lebih dari 6 dekade mendampingi Ratu, Philip punya peran yang sangat multifaset. Pertama, beliau adalah pendukung utama Ratu. Bayangin aja, harus selalu berada di samping Ratu dalam setiap acara kenegaraan, kunjungan luar negeri, dan berbagai acara penting lainnya. Beliau selalu terlihat tenang dan berwibawa, mendampingi istrinya dengan penuh kesetiaan. Kedua, Philip adalah sosok yang progresif dan visioner. Beliau punya andil besar dalam memodernisasi institusi kerajaan. Beliau mendorong penggunaan televisi untuk siaran penobatan Ratu Elizabeth II pada tahun 1953, yang saat itu masih dianggap kontroversial. Beliau juga jadi pelopor program The Duke of Edinburgh's Award, sebuah program penghargaan internasional untuk kaum muda yang fokus pada pengembangan diri, kepemimpinan, dan pelayanan masyarakat. Program ini sudah diikuti oleh jutaan anak muda di seluruh dunia, lho! Keren banget kan kontribusinya?

Selain itu, Pangeran Philip juga aktif dalam berbagai kegiatan amal dan konservasi alam. Beliau punya passion besar terhadap lingkungan dan satwa liar. Beliau jadi pelindung World Wildlife Fund (WWF) selama bertahun-tahun dan sangat vokal dalam menyuarakan pentingnya menjaga kelestarian alam. Ketiga, Philip adalah sosok ayah dan kakek yang penyayang. Meski punya kesibukan yang padat, beliau selalu berusaha meluangkan waktu untuk anak-anak dan cucu-cucunya. Beliau dikenal sebagai sosok yang tegas namun penuh kasih sayang. Beliau juga punya selera humor yang khas, seringkali membuat suasana jadi lebih cair dan menyenangkan.

Perlu dicatat juga, guys, Pangeran Philip punya gaya bicara yang blak-blakan dan kadang ceplas-ceplos. Yup, kadang ucapannya bisa bikin orang kaget atau bahkan tersinggung. Tapi, di balik itu semua, beliau punya niat baik dan tulus. Beliau nggak suka basa-basi dan selalu ingin menyampaikan sesuatu dengan jujur. Sifat ini mungkin nggak disukai semua orang, tapi banyak juga yang menghargai kejujurannya. Intinya, Philip adalah sosok yang kompleks, penuh warna, dan punya kontribusi besar bagi Kerajaan Inggris. Beliau adalah pilar penting yang selalu mendampingi Ratu dalam suka dan duka.

Kehidupan Pangeran Philip Setelah Pensiun dari Tugas Kerajaan

Pangeran Philip memutuskan untuk pensiun dari tugas-tugas publiknya pada Agustus 2017, di usianya yang ke-96 tahun. Keputusan ini tentu mengejutkan banyak orang, mengingat beliau selalu aktif dan energik. Namun, di usianya yang sudah lanjut, tentu saja beliau perlu istirahat dan menghabiskan lebih banyak waktu dengan keluarga. Salut banget sama dedikasi beliau yang sudah puluhan tahun mengabdi.

Setelah pensiun, Pangeran Philip memilih untuk hidup lebih tenang di kediamannya, Wood Farm, di perkebunan Sandringham, Norfolk. Beliau lebih banyak menghabiskan waktunya untuk membaca, berkebun, dan menikmati ketenangan. Meski sudah tidak aktif secara resmi, beliau tetap menjadi bagian penting dari keluarga kerajaan. Ratu Elizabeth II pun sering terlihat mengunjungi suaminya di sana. Hubungan mereka yang begitu kuat dan awet memang patut diacungi jempol.

Di masa pensiunnya, Pangeran Philip juga masih sempat menerbitkan beberapa buku tentang pengalamannya, pandangannya tentang alam, dan bahkan tentang seni lukis yang menjadi hobinya. Wow, ternyata beliau multi-talenta ya! Buku-bukunya ini memberikan gambaran yang lebih mendalam tentang pemikiran dan kepribadiannya yang unik. Beliau juga tetap menjadi pelindung dari berbagai organisasi dan yayasan yang menjadi perhatiannya.

Kesehatan Pangeran Philip memang sempat menjadi perhatian publik beberapa kali menjelang akhir hayatnya. Beliau sempat beberapa kali dirawat di rumah sakit, namun selalu berhasil pulih. Ketangguhan fisiknya di usia senja memang luar biasa. Beliau selalu menunjukkan semangat juang yang tinggi, bahkan di saat-saat sulit sekalipun. Kekuatan mentalnya memang patut diacungi jempol. Beliau selalu berusaha untuk tetap mandiri dan aktif sebisa mungkin.

Pangeran Philip menghembuskan napas terakhirnya pada 9 April 2021, di usia 99 tahun, di Windsor Castle. Kepergiannya tentu saja meninggalkan duka mendalam bagi keluarga kerajaan dan seluruh rakyat Inggris. Beliau dikenang sebagai sosok yang setia mendampingi Ratu, seorang pria dengan karakter kuat, humor yang khas, dan kontribusi yang tak ternilai bagi negaranya. Kehidupannya adalah sebuah warisan yang akan terus dikenang sepanjang masa. Kehidupan Pangeran Philip adalah bukti nyata bahwa di balik setiap tahta kerajaan, ada sosok manusia dengan kisah hidup yang luar biasa, penuh perjuangan, cinta, dan pengabdian. Beliau adalah inspirasi bagi banyak orang, bukan hanya di Inggris, tapi juga di seluruh dunia. Rest in peace, Pangeran Philip.