Memahami 'That Should Be Me': Arti Dan Penggunaannya

by Jhon Lennon 53 views

Hai, guys! Pernah nggak sih kalian dengar lagu "That Should Be Me"? Lagu ini memang hits banget, apalagi versi Justin Bieber. Tapi, pernah kepikiran nggak, apa sih sebenarnya arti dari lirik "That Should Be Me" itu? Nah, di artikel kali ini, kita bakal kupas tuntas semua tentang frasa ini, mulai dari arti harfiahnya sampai penggunaannya dalam berbagai konteks. Siap-siap ya, kita bakal menyelami makna di balik kata-kata ini biar kalian makin paham dan bisa pakai dengan tepat.

Arti Harfiah 'That Should Be Me'

Secara harfiah, 'That Should Be Me' itu artinya adalah "Itu Seharusnya Aku". Kalimat ini digunakan untuk mengekspresikan perasaan penyesalan, kerinduan, atau kecemburuan ketika melihat orang lain mendapatkan sesuatu yang sebenarnya kita inginkan atau merasa pantas mendapatkannya. Bayangin deh, kalian lihat mantan jalan sama pacar barunya, terus kalian mikir, "Aduh, kok dia sama dia sih? Padahal that should be me yang ada di sampingnya." Nah, perasaan kayak gitu tuh yang mau diungkapin sama frasa ini.

Intinya, frasa ini tuh kayak ungkapan hati yang paling dalam tentang sesuatu yang terasa salah atau tidak adil bagi si pembicara. Dia merasa seharusnya dia yang berada dalam posisi itu, merasakan kebahagiaan itu, atau memiliki kesempatan itu. Perasaan ini seringkali muncul karena adanya ikatan emosional yang kuat dengan situasi atau orang yang dimaksud. Misalnya, dalam konteks romantis, ketika seseorang melihat pasangannya beralih ke orang lain, rasa sakit dan penyesalan mendalam akan muncul, dan terucaplah frasa "that should be me" dalam hati atau bahkan terucap.

Konteks Emosional

Emosi yang melatarbelakangi penggunaan frasa 'That Should Be Me' itu beragam banget, guys. Yang paling sering muncul adalah kesedihan dan kekecewaan. Nggak heran sih, soalnya kan dia melihat sesuatu yang dia inginkan tapi nggak dia dapatkan. Terus, ada juga kecemburuan. Ini jelas banget, ketika kita melihat orang lain punya apa yang kita mau, rasa cemburu itu pasti muncul dong? Terakhir, ada juga rasa penyesalan. Penyesalan karena mungkin dulu nggak berusaha lebih keras, atau nggak mengambil kesempatan yang ada.

Semua emosi ini bisa muncul barengan, bikin perasaan makin campur aduk. Makanya, kalau dengar lagu "That Should Be Me", kita bisa ngerasain banget betapa dalamnya rasa sakit dan penyesalan yang dialami si penyanyi. Dia benar-benar merasa kehilangan sesuatu yang seharusnya menjadi miliknya. Lagu ini tuh kayak soundtrack buat orang-orang yang lagi patah hati atau merasa kehilangan. Kedalaman emosi ini yang bikin lagu ini relate banget sama banyak orang. Setiap bait liriknya menggambarkan pergolakan batin yang kompleks, dari rasa sakit karena kehilangan cinta hingga harapan yang pupus. Penggunaan metafora dan personifikasi dalam liriknya semakin memperkuat gambaran kekacauan emosional yang dialami.

Penggunaan 'That Should Be Me' dalam Lagu Justin Bieber

Nah, ngomongin soal lagu, 'That Should Be Me' yang dibawakan Justin Bieber itu memang jadi salah satu lagu paling ikonik. Di lagu ini, Justin nyanyiin tentang penyesalannya setelah putus dari pacarnya. Dia ngerasa bersalah banget dan nyesel udah nyia-nyiain pacarnya. Dia ngebayangin betapa bahagianya dia kalau masih sama pacarnya, dan dia bilang, "That should be me, holding your hand, laughing with you."

Lagu ini tuh kayak curahan hati Justin yang lagi galau berat. Dia nyesel udah bikin pacarnya sedih dan akhirnya kehilangan dia. Sekarang, dia cuma bisa liatin pacarnya bahagia sama orang lain, dan dia ngerasa sakit banget. Dia pengen banget balik lagi ke masa lalu dan memperbaiki kesalahannya. Liriknya tuh dalem banget, guys. "This is my fault, I should have known better, I should have treated you right." Jujur aja, siapa sih yang nggak ngerasa relate sama perasaan kayak gini? Kayaknya semua orang pernah ngalamin momen di mana mereka nyesel udah nyia-nyiain orang yang mereka sayang.

Justin Bieber sendiri pernah bilang kalau lagu ini tuh tentang pengalaman pribadinya. Dia beneran ngerasa kehilangan banget pas putus sama pacarnya. Makanya, dia bisa nyanyiin lagu ini dengan penuh emosi. Lagu ini tuh kayak pengingat buat kita semua buat lebih menghargai orang yang kita sayang selagi mereka masih ada. Jangan sampai nyesel kayak Justin, guys! Pengalaman inilah yang kemudian diangkat menjadi sebuah karya seni yang menyentuh hati jutaan pendengarnya di seluruh dunia. Keaslian emosi dalam lagu ini menjadi kunci utama mengapa lagu ini begitu diterima dan menjadi salah satu hits terbesar dalam kariernya.

Makna Mendalam dalam Lirik

Dalam lagu 'That Should Be Me', Justin Bieber nggak cuma nyanyiin soal patah hati biasa. Dia nyanyiin soal rasa bersalah dan penyesalan yang mendalam. Dia sadar kalau dia udah bikin kesalahan dan nyia-nyiain pacarnya. Dia ngebayangin gimana rasanya kalau dia masih sama pacarnya, ngelakuin hal-hal romantis bareng. Tapi sekarang, dia cuma bisa jadi penonton.

Lirik kayak "And I know that you're happy, but I don't want you to be, 'cause I know that you're happy without me. And that's not how it should be. That should be me." itu bener-bener ngena banget. Ini nunjukkin betapa sakitnya dia ngeliat mantannya bahagia sama orang lain, padahal dia ngerasa dialah yang pantas bikin mantannya bahagia. Penyesalan ini tuh kayak nggak ada habisnya. Dia pengen banget kesempatan kedua buat memperbaiki semuanya.

Lagu ini juga ngajarin kita tentang pentingnya komunikasi dalam hubungan. Kalau aja Justin lebih terbuka dan jujur sama pacarnya, mungkin semuanya nggak akan berakhir kayak gini. Nggak ada salahnya sih nyesel, tapi yang penting kita belajar dari kesalahan itu. Lagu ini jadi pengingat buat kita semua untuk lebih serius dalam menjaga hubungan dan tidak menganggap remeh kehadiran pasangan. Pentingnya menghargai setiap momen yang dihabiskan bersama, karena penyesalan seringkali datang terlambat.

Cara Menggunakan 'That Should Be Me' dalam Percakapan

Selain di lagu, 'That Should Be Me' juga bisa banget dipakai dalam percakapan sehari-hari, guys. Tapi, hati-hati ya, soalnya ini ungkapan yang cukup emosional. Jangan sampai salah pakai, nanti malah dikira baper.

Contohnya nih, kalau kalian lihat temen kalian lagi dapet hadiah mobil baru, padahal kalian juga lagi nabung buat beli mobil. Kalian bisa aja bilang sambil bercanda, "Wih, keren banget mobilnya! That should be me yang nyetir!" Tapi, pastikan temen kalian ngerti kalau kalian cuma bercanda ya. Kalau nggak, nanti dikira iri atau gimana gitu.

Atau nih, misalnya kalian lihat ada orang yang lagi sukses banget di bidang yang kalian cita-citain. Kalian bisa aja bilang ke diri sendiri, "That should be me! Aku juga pengen sukses kayak dia." Ini nunjukkin kalau kalian punya ambisi dan motivasi yang kuat. Tapi, jangan sampai jadi iri ya. Jadikan itu sebagai dorongan buat jadi lebih baik.

Tips penting nih: Gunakan frasa ini dengan bijak. Pastikan konteksnya tepat dan orang yang denger ngerti maksud kalian. Hindari penggunaan yang berlebihan atau di situasi yang nggak pas, karena bisa menimbulkan kesalahpahaman atau bahkan menyinggung perasaan orang lain. Lebih baik gunakan dalam situasi yang santai atau saat mengungkapkan perasaan yang tulus tapi nggak berlebihan. Ingat, guys, komunikasi itu penting, termasuk dalam memilih kata yang tepat untuk mengungkapkan perasaan. Dengan pemahaman yang baik tentang arti dan penggunaan 'That Should Be Me', kalian bisa mengekspresikan diri dengan lebih baik dan menghindari kesalahpahaman yang tidak perlu.

Contoh Situasi Lain

Bayangkan skenario di mana kamu baru saja lulus kuliah dan melihat temanmu mendapatkan pekerjaan impian di perusahaan ternama yang kamu idam-idamkan. Perasaan campur aduk antara bahagia untuknya dan sedikit rasa iri bisa kamu ungkapkan dengan berkata pada diri sendiri, "That should be me working there." Ini bukan berarti kamu nggak tulus bahagia untuk temanmu, tapi lebih kepada pengakuan bahwa kamu juga memiliki aspirasi yang sama dan merasa pantas untuk berada di posisi itu.

Atau dalam situasi yang lebih ringan, misalnya saat kamu melihat temanmu sedang menikmati liburan mewah di media sosial, sementara kamu sendiri sedang berjuang dengan pekerjaan. Kamu mungkin akan berpikir, "That should be me on that beach, relaxing." Ini adalah cara untuk mengakui keinginanmu akan pengalaman serupa, tanpa bermaksud buruk pada temanmu. Yang terpenting adalah bagaimana kamu mengolah perasaan ini menjadi motivasi untuk mencapai tujuanmu sendiri, bukan terjebak dalam rasa dengki.

Ingatlah, frasa ini mengandung unsur penyesalan atau keinginan yang kuat. Jadi, pastikan kamu menggunakannya pada orang yang tepat dan dalam konteks yang memang sesuai. Hindari menggunakannya untuk mengeluh secara terus-menerus, karena itu bisa memberikan kesan negatif. Sebaliknya, gunakanlah sebagai pengingat akan tujuanmu dan sebagai bahan bakar untuk terus berusaha. Kejujuran pada diri sendiri tentang apa yang kita inginkan dan apa yang kita rasakan adalah langkah awal yang baik. Dengan begitu, kita bisa menggunakan emosi yang muncul dari frasa ini secara konstruktif.

Kesimpulan: Bukan Sekadar Lirik Lagu

Jadi, guys, 'That Should Be Me' itu bukan cuma sekadar lirik lagu yang dinyanyiin Justin Bieber. Frasa ini punya makna yang dalam banget, yaitu ungkapan penyesalan, kerinduan, dan keinginan kuat untuk berada di posisi orang lain yang mendapatkan apa yang kita inginkan atau rasa pantas kita dapatkan.

Lagu "That Should Be Me" itu sendiri adalah representasi sempurna dari perasaan ini. Justin Bieber berhasil membawakan emosi patah hati dan penyesalan dengan sangat baik, bikin kita semua yang denger jadi ikut ngerasain. Lagu ini tuh kayak pengingat buat kita untuk selalu menghargai apa yang kita punya dan nggak menyia-nyiakan orang yang kita sayang.

Kita juga bisa pakai frasa ini dalam percakapan sehari-hari, tapi harus hati-hati dan bijak ya. Pastikan konteksnya pas dan nggak bikin salah paham. Yang paling penting, gunakan frasa ini sebagai motivasi buat jadi lebih baik dan mencapai apa yang kita inginkan. Jangan sampai cuma jadi keluhan atau sumber iri hati.

Intinya, 'That Should Be Me' itu mengajarkan kita tentang kekuatan emosi manusia, tentang penyesalan yang bisa datang kapan saja, dan tentang pentingnya menghargai setiap momen dalam hidup. Jadi, lain kali kalian dengar lagu ini atau kepikiran frasa ini, coba renungkan deh, apa sih yang sebenernya kalian inginkan dan bagaimana cara kalian untuk mencapainya. Tetap semangat ya, guys!

Refleksi Diri dan Pertumbuhan

Pada akhirnya, memahami dan menggunakan frasa seperti 'That Should Be Me' lebih dari sekadar soal mengerti arti kata per kata. Ini adalah tentang memahami diri sendiri dan perasaan kita. Mengapa kita merasa begitu? Apa yang sebenarnya kita inginkan? Mengakui perasaan penyesalan atau kerinduan adalah langkah pertama untuk tumbuh. Alih-alih membiarkan perasaan itu menguasai kita, kita bisa menggunakannya sebagai katalisator untuk perubahan positif.

Misalnya, jika kamu merasa "that should be me" saat melihat kesuksesan orang lain, tanyakan pada dirimu, "Apa yang bisa saya lakukan hari ini untuk mendekatkan diri pada tujuan itu?" Pertanyaan ini mengubah fokus dari apa yang tidak kita miliki menjadi apa yang bisa kita lakukan. Ini adalah tentang mengambil tanggung jawab atas kebahagiaan kita sendiri dan tidak menyalahkan keadaan atau orang lain. Lagu Justin Bieber, meskipun bercerita tentang penyesalan masa lalu, juga bisa menjadi pengingat bahwa masa depan masih bisa kita bentuk.

Jadi, ketika perasaan "that should be me" itu muncul, jangan langsung larut dalam kesedihan. Gunakan itu sebagai bahan bakar untuk refleksi diri, identifikasi area yang perlu diperbaiki, dan buatlah rencana konkret untuk mencapainya. Ini adalah cara yang sehat dan konstruktif untuk menghadapi emosi yang kuat, mengubahnya menjadi kekuatan pendorong untuk meraih impian. Ingatlah, setiap orang punya jalannya masing-masing, dan kebahagiaan sejati datang dari pencapaian dan kepuasan diri, bukan dari perbandingan dengan orang lain. Jadikan setiap momen refleksi sebagai peluang untuk menjadi versi terbaik dari dirimu sendiri.