Izin Atau Ijin: Mana Yang Benar?

by Jhon Lennon 33 views

Guys, pernah nggak sih kalian bingung pas mau nulis kata 'izin'? Kalian nulisnya 'izin' apa 'ijin' ya? Tenang, kalian nggak sendirian! Banyak banget dari kita yang sering salah kaprah soal penulisan kata ini. Nah, di artikel ini, kita bakal kupas tuntas tuntas tuntas soal mana sih penulisan yang benar antara izin dan ijin. Siap? Yuk, kita mulai!

Asal-usul Kebingungan: Kenapa Bisa Salah?

Sebenarnya, kebingungan antara izin dan ijin ini udah ada dari lama banget. Ada beberapa alasan nih kenapa ini bisa terjadi, guys. Pertama, pengucapan. Dalam bahasa Indonesia sehari-hari, seringkali kita nggak terlalu peduli sama huruf 'z' dan 'j'. Keduanya sering diucapkan mirip, bahkan kadang sama aja. Coba deh kalian perhatiin pas ngobrol, jarang banget ada yang bener-bener bedain suara 'z' dan 'j' secara jelas, apalagi kalau lagi ngomong cepet. Nah, karena pengucapannya mirip, nggak heran dong kalau pas nulis pun jadi ikut-ikutan salah. Kita nulisnya sesuai sama apa yang kita dengar, gitu kan?

Alasan kedua adalah pengaruh dari bahasa daerah atau bahasa gaul. Di beberapa daerah, mungkin pengucapan 'z' itu nggak sejelas di daerah lain. Ditambah lagi, dalam percakapan sehari-hari, kita suka pakai singkatan atau kata-kata yang lebih santai. Mungkin dulu ada yang sering dengar atau pakai kata 'ijin' dan akhirnya jadi kebiasaan. Kebiasaan ini kan susah banget dihilangkan, apalagi kalau udah turun-temurun. Jadi, banyak orang yang merasa 'ijin' itu udah bener karena udah sering dipakai dan didengar.

Terus yang ketiga, dan ini penting banget, guys, adalah soal evolusi bahasa. Bahasa itu kan hidup, nggak statis. Terus berubah seiring waktu. Dulu mungkin penulisannya beda, tapi karena banyak yang pakai dan dianggap umum, akhirnya jadi sedikit bergeser. Meskipun begitu, dalam konteks bahasa Indonesia yang baik dan benar, kita tetap harus merujuk pada aturan yang ada. Nah, aturan ini biasanya datang dari lembaga resmi kayak Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Yang terakhir, kadang ada juga nih faktor ketidaktahuan. Nggak semua orang punya waktu atau kesempatan buat belajar kaidah penulisan bahasa Indonesia secara mendalam. Apalagi kalau kita nggak sering nulis atau nggak kerja di bidang yang menuntut penulisan baku. Jadinya, ya udah, nulis aja apa yang menurut kita paling gampang atau paling sering dilihat. Tapi ya itu tadi, dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, kita perlu tahu mana yang sesuai kaidah. Jadi, mari kita cari tahu yuk mana yang sebenarnya paling tepat buat dipakai!

Mengungkap Kebenaran: 'Izin' adalah Kata Baku

Oke, guys, sekarang kita langsung ke intinya. Setelah melalui berbagai kajian dan menurut sumber resmi, penulisan kata yang benar dan baku dalam Bahasa Indonesia adalah IZIN. Yup, pakai huruf 'z', bukan 'j'. Jadi, kalau kalian nulisnya ijin, itu salah. Aduh, gimana nih kalau udah terlanjur sering nulis 'ijin'? Tenang, yang penting sekarang kita udah tahu dan bisa langsung perbaiki. Mulai sekarang, biasakan nulis izin ya!

Kenapa sih izin yang benar? Jadi gini, guys, kata izin ini berasal dari bahasa Arab, yaitu 'idzn'. Nah, dalam proses adaptasi ke dalam Bahasa Indonesia, huruf 'd' seringkali berubah jadi 'z' atau 'j', tapi dalam kasus ini, yang dipilih dan dibakukan adalah 'z'. Jadi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi terbaru, kata yang tercatat dan dianggap baku adalah izin. Di KBBI, izin diartikan sebagai '$\text\text{ pernyataan\ \text{ "boleh\ \text{ "\ \ \text{ "mengizinkan\ \text{ "\ \ \text{ "memperbolehkan;\ \ \text{ "izin;\ \ \text{ "surat\ \text{ "izin;\ \ \text{ "surat\ \text{ "keterangan\ \text{ "izin\ \text{ "yang\ \text{ "dikeluarkan\ \text{ "oleh\ \text{ "pihak\ \text{ "berwajib\ \text{ "yang\ \text{ "memberikan\ \text{ "hak\ \text{ "kepada\ \text{ "orang\ \text{ "untuk\ \text{ "melakukan\ \text{ "suatu\ \text{ "hal\ \text{ "(per-\ \text{ "izin-an)\ \ \text{ "(izin\ \text{ "tanah);\ \ \text{ "izin\ \text{ "(izin\ \text{ "perdagangan).}}}$'. Lihat kan, di KBBI aja tertulisnya izin.

Jadi, kalau kalian ketemu tulisan ijin, itu adalah bentuk tidak baku atau salah. Ini penting banget buat diingat, terutama kalau kalian lagi nulis dokumen resmi, surat, laporan, atau bahkan postingan di media sosial yang pengen kelihatan profesional. Menggunakan kata baku itu menunjukkan kalau kita peduli sama kaidah bahasa dan punya pemahaman yang baik tentang Bahasa Indonesia. Ini juga bisa meningkatkan kredibilitas tulisan kita, lho!

Terus, kalau kita ngomongin soal turunan katanya, gimana? Sama aja, guys. Kata kerja yang artinya 'memberi izin' itu adalah mengizinkan. Bukan 'mengijinkan'. Terus, kalau benda yang berarti 'hal yang diizinkan' itu adalah perizinan. Bukan 'perijinan'. Jadi, konsisten ya, semuanya pakai 'z'. Ini penting banget biar nggak ada lagi kebingungan di kemudian hari. Kalau udah terbiasa pakai 'z' di kata dasarnya, nanti turunan katanya juga bakal otomatis bener.

Intinya, guys, catat baik-baik: izin adalah kata baku. Kalau ada yang nulis ijin, anggap aja itu salah ketik atau belum tahu aja. Kita harus mulai dari diri sendiri buat pakai yang benar. Dengan begitu, kita ikut melestarikan dan menjaga kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Keren kan?

Mengapa 'Izin' Lebih Disukai dalam Konteks Resmi

Nah, sekarang kita bahas kenapa sih penulisan izin itu jadi lebih disukai, apalagi dalam konteks yang agak formal atau resmi. Gini guys, dalam bahasa, ada yang namanya kaidah atau standar. Kaidah ini dibuat supaya komunikasi kita jadi lebih jelas, seragam, dan nggak ambigu. Bayangin aja kalau setiap orang nulis beda-beda, kan pusing banget nanti bacanya. Makanya, ada badan resmi yang bertugas menetapkan mana sih penulisan yang dianggap paling pas dan paling mewakili Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dalam hal ini, Badan Bahasa punya peran krusial.

Penetapan izin sebagai kata baku itu bukan asal-asalan, guys. Ada prosesnya. Biasanya, mereka melihat dari beberapa aspek. Pertama, asal-usul kata. Seperti yang udah dibahas tadi, izin berasal dari bahasa Arab 'idzn'. Proses penyerapan kata dari bahasa asing ke Bahasa Indonesia itu ada aturannya. Kadang ada perubahan bunyi atau ejaan supaya lebih cocok dengan lidah orang Indonesia. Nah, dalam kasus ini, literatur dan penggunaannya yang terstruktur cenderung memilih 'z' ketimbang 'j'. Ini juga bisa jadi karena pelafalan 'z' dalam bahasa asalnya lebih dekat ke bunyi aslinya.

Kedua, penggunaan yang meluas dan terstruktur. Meskipun banyak orang mungkin nyeletuk pakai 'ijin', tapi kalau kita lihat dari sumber-sumber tertulis yang dianggap kredibel – seperti buku, jurnal ilmiah, koran nasional, dokumen pemerintah, dan tentu saja kamus resmi (KBBI) – kata izin lah yang lebih sering dan konsisten digunakan. Penggunaan yang luas dan terstruktur inilah yang menjadi salah satu dasar penetapan sebuah kata menjadi baku. Kalau banyak pakar bahasa dan institusi resmi pakainya izin, ya berarti itu yang jadi pegangan.

Ketiga, konsistensi dengan kata turunan. Bahasa itu kan sistem. Kalau kata dasarnya sudah ditetapkan, maka kata turunannya juga harus mengikuti. Bayangin kalau kata dasarnya izin, tapi kata kerjanya jadi 'mengijinkan'. Kan aneh dan nggak konsisten. Dengan menetapkan mengizinkan, perizinan, dan kata-kata lain yang berakar dari izin, maka terciptalah keseragaman dalam kaidah berbahasa. Ini penting banget buat menjaga